Sabtu, 24 Oktober 2015

hehehehehe bener gak .................
Para petani Indonesia khususnya di Pulau Jawa belum mendapatkan penghidupan yang layak. Selain hasil panen yang tak mumpuni, petani dihadapkan pada sejumlah pungutan yang kemudian semakin memberatkan hidup mereka. Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Fransiscus Welirang mengatakan berdasarkan pantauannya, para petani terbebani oleh mekanisme sewa lahan. "Kalau dulu bagi hasil, kalau sekarang sewa lahan. Tuan tanah pasti dapat uang saja. Dulu risiko sama-sama," Lalu, terkait dengan irigasi,dia mengakui petani merasa terbebani adanya pungutan yang dilakukan pada penjaga pintu air. "Irigasi ada air, mengalirkan harus ada penataan pintu air. Kan ada yang menjaga, karena menutup pintu air, kewajiban membayar. Nggak keluar uang nggak dapat air," jelas dia. Tidak berhenti di situ, petani juga dibebankan adanya penarikan biaya keamanan yang ditujukan untuk menjaga hasil tanam. Kemudian adanya sistem tradisi lama yang membuat petani memberikan sebagian hasilnya untuk kepala desa. Belum lagi, jika para petani memakai dana pinjaman dari bank untuk menggarap sawah. Biasanya, petani dibebankan bunga 3-4 persen. Oleh karena itu, dia mengatakan pemerintah mesti mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. "Tanpa petani jangan mimpi swasembada pangan, apalagi ketahanan pangan,, Melihat banyak beban dan masalah yang di tanggung petani ,,, 

Apakah mampu program swasembada pangan dan ketahanan pangan yang di gembar gemburkan pemerintah selama ini dapat terlaksana dengan baik, sedangkan untuk kesejahteraan petani itu sendiri masih belum bisa teratasi ? 

 Bagaiamana pendapat anda ? 

Mohon masukan saran yang dapat meningkatkan kualitas petani dan Pertanian indonesia pada umumnya ,,,,,

Terima Kasih

Tagged:

0 komentar:

Posting Komentar