Senin, 09 November 2015


Kelengkeng adalah salah satu komoditas tanaman buah yang pada dasarnya telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia..

Kelengkeng yang dahulu hanya dapat dibudidayakan di dataran tinggi dengan terciptanya varietas-varietas kelengkeng baru kini kelengkeng dapat dibudidayakan di dataran rendah dengan pola budidaya yang baik dan benar...
Untuk pada kesempatan kali ini kami mencoba berbagi cara budidaya kelengkeng

1. Persiapan Lahan

Lahan yang akan ditanami oleh kelengkeng dibersihkan dahulu. dibebaskan dari tanaman keras yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman kelengkeng akibat perebutan unsur hara dan sinar matahari

2. Pembuatan lubang tanam

Lubang tanam kelengkeng dibuat sedalam 70x70x70 cm untuk tanah gembur dan 100x100x100 cm untuk tanah keras. dengan jarak tanam 7x7m tanah galian lubang diletakkan di samping kiri dan kanan lubang dan dipisahkan antara lapisan tanah atas dan tanah bawah. agar lebih mudah dalam pencampuran pupuk dasar


3. Pengaplikasian pupuk dasar

Lubang yang telah dibuat tadi dibiarkan 1 minggu hal ini dilakukan untuk menurunkan derajat keasaman tanah dan membunuh bakteri patogen. setelah lubang dibiarkan terbuka selama 1 minggu campurkan 25 kg pupuk kompos, 2 kg pupuk npk, dan 2 kg kapur dolomit dengan tanah galian kemudaian masukkan tanah yang telah dicampur tadi. lapisan tanah atas di kembalikan ke dasar lubang tanam dan lapisan tanah bawah dimasukkan kemudian, biarkan sekitar 2-3 hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bakteri tanah unatuk melakukan dekomposisi pupuk.

4. Persiapan Bibit Tanaman

Pilih bibit tanaman yang sehat dan memiliki cabang yang kompak. pilih bibit yang berusia 1-1,5 tahun dan bebas dari penyakit. sebelum proses penanaman dilakukan proses karantina selama 1 minggu hal ini dilakukan untuk adaptasi tanaman dengan agroklimaks setempat. selama proses karantina tanaman cukup disisram 1 hari 2 kali


5. Penanaman

Setelah 2-3 minggu lubang tanam dibiarkan melakukan proses dekomposisi barulah tanaman kelengkeng ditanam dengan membuat koakan di titik tanam. usahakan dalam menanam bibit tanaman okulasi mata okulasi menghadap ke timur dan berjarak 15 cm dari permukaan tanah. hal ini bertujuan untuk menghindari timbulnya jamur pada mata okulasi. penanaman harus sedikit ditinggikan agar air tidak menggenang.

6. Pembuatan petak personal

Petak personal dibuat seluas 2x2 m petak personal tanaman dibuat sebagai drainase dan area bebas gulma serta area penahan konsentrasi pupuk yang akan diaplikasikan, jaga agar petak personal bersih dan bebas dari gulma

7. Pemupukan

Pemupukan dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan dosis 2sendok makan npk dan 2sendok makan instan green


8. Pengendalian hama penyakit

Untuk pengendalian hama penyakit sebagai usaha preventif dilakukan 1 bulan sekali dengan pestisida dan fungisida dengan dosis 10ml per tangki sprayer pemberian perekat dengan sedikit menambahkan detergen cair. aplikasi pada pagi hari dan sore hari hindari aplikasi pada siang hari dan pada saat matahari terik
Pengamatan rutin dilakukan agar mengetahui hama dan penyakit yang menyerang. Pada saat pengobatan pengaplikasian dilakukan 1 minggu sekali sampai tanaman sehat kembali

9. Pemberiaan Booster

Pemberian booster dilakukan untuk memacu tanaman kelengkeng berbuah pengaplikasian booster dilakukan pada usia tanaman 1 tahun dari penanaman dengan dosis 250ml per tanaman dengan cara dikocorkan ketanaman. umumnya tanaman akan berbuah setelah 6 bulan dihitung dari tanggal pengaplikasian. pemberian booster dilakukan setiap 9 bulan sekali dan tiap pengaplikasian dosis booster dinaikan 2 kali lipat


10. Perawatan bunga dan buah

6 bulan setelah pengaplikasian booster biasanya tanaman akan memasuki fase inisiasi bunga dilakukan perawatan dengan menyemprotkan pestisida,fungisida setengah dosis dan 1 sendok makan larutan instan blue buah/gandasil buah pengaplikasian dilakukan 2 kali yaitu pada saat fase tanaman berbunga dan ketika bunga sudah menjadi buah. pada penyemprotan ke 2 sekaligus dengan memasang jaring-jaring pada setiap gerombolan buah.


11. Panen dan Pasca Panen.

Panen terjadi pada usia 3-4 bulan terhitung dari fase tanaman berbunga. pemanenan dilakukan dengan memangkas pucuk dahan dengan gunting panen usahakan agar pemotongan rapi untuk memperbanyak tunas yang tumbuh dan menghindari munculnya jamur dan bakteri pada bekas pemotongan




Tagged:

0 komentar:

Posting Komentar