Asuransi Pertanian
Pemerintah ingin
memberikan perlindungan lebih kepada para petani. Salah satu cara yang yang
dilakukan adalah dengan memberikan asuransi pertanian. Menteri Pertanian Andi
Amran Sulaiman berharap, pemberian asuransi pertanian tersebut dapat berjalan
pada tahun ini.
"Mudah-mudahan
tahun ini," kata dia di Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/8/2015). Amran bersikeras agar asuransi
tersebut dapat segera terealisasi. Hal ini untuk melindungi para petani dari
risiko seperti gagal panen.
"Kalau saya
maunya lebih cepat. Petani bisa menikmati asuransi," tambahnya.
Sebelumnya, Amran menjelaskan untuk asuransi tersebut pemerintah akan menyiapkan anggaran subsidi premi asuransi pertanian sebesar Rp 150 miliar. "Untuk asuransi pertanian ada Rp 150 miliar, akan mulai jalan tahun ini," katanya.
Sebelumnya, Amran menjelaskan untuk asuransi tersebut pemerintah akan menyiapkan anggaran subsidi premi asuransi pertanian sebesar Rp 150 miliar. "Untuk asuransi pertanian ada Rp 150 miliar, akan mulai jalan tahun ini," katanya.
Pada tahap awal,
lanjut dia, asuransi ini hanya diperuntukan bagi pertanian tiga komoditas
pangan utama, yaitu padi, jagung, dan kedelai. Dengan adanya asuransi ini
diharapkan ada jaminan bagi para petani dalam proses produksi ketiga komoditas
tersebut.
"Khusus untuk
padi, jagung, dan kedelai. Tapi kita akan kembangkan. Teknisnya ada di Dirjen
(Direktur Jenderal)," tuturnya.
Sementara, Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) menyatakan para petani Indonesia akan memperoleh akses
asuransi pertanian mulai tahun depan. Hal ini sejalan dengan kebijakan
regulator industri keuangan itu untuk meningkatkan akses para petani ke sistem
keuangan.
Kepala Eksekutif
Pengawas Industri Non-Bank OJK, Firdaus Djaelani mengungkapkan, pemerintah
pusat telah menganggarkan subsidi premi asuransi pertanian sebesar Rp 150
miliar di 2016. (Amd/Gdn)
0 komentar:
Posting Komentar