Keberhasilan
budidaya tanaman cabe sangat ditentukan oleh kemampuan petani dalam mengendalikan hama atau penyakit yang
menyerang tanaman, disamping juga oleh teknik budidaya yang dipilih.Gejala penyakit yang hampir selalu muncul
pada pertanaman cabe adalah daun atau pucuk keriting, baik melengkung ke atas
maupun ke bawah kemudian dalam tingkat serangan yang parah akan menguning
dengan tulang daun yang terlihat jelas. Gejala seperti ini dapat disebabkan
oleh hama Mite (Tetranychus Sp), Aphis (Aphis Sp), dan Thrips (Thrips Sp) yang
menjadi vektor bagi virus untuk menularkan penyakit keriting.
Gejala keriting yang disebabkan oleh mite,
biasanya daun cabe akan melengkung ke bawah dimana bagian bawah daun berwarna
agak kemerahan dan kaku. Mite yang menyerang cabe akan bersarang dan tinggal di
bagian bawah daun, untuk program penyemprotan yang dilakukan harus mengarah
pada bagian bawah daun. Akarisida yang dianjurkan untuk mengendalikan mite
adalah Samite 135 yang berbahan aktif Pyridaben135 g/liter dan
bekerja sebagai racun kontak dan racun pernafasan.
Hama Aphis dan Thrips sebagai penyebab keriting pada cabe,tempat bersarang dan gejala yang ditimbulkan berbeda. Aphis atau sering disebut kutu persik bersarang di bawah daun dan gejala keriting yang ditimbulkan adalah melengkung ke bawah. Sedangkan Thrips tempat bersarangnya adalah pada bunga dan pucuk-pucuk daun muda. Bunga yang terserang Thrips akan keriting dan rontok, sedangkan daun yang terserang akan keriting menggulung ke atas.
Sebenarnya ada bahaya lain yang ditimbulkan oleh Aphis atau Thrips pada tanaman cabe yaitu adanya penularan penyakit virus, karena keduanya dapat berfungsi sebagai vektor pembawa virus penyebab keriting. Seperti kita ketahui, sampai saat ini belum ada pestisida yang mampu mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh virus, sdangkan kerugian yang ditimbulkan dapat menurunkan produksi sampai 70% bahkan bisa rugi total apabila serangannya berawal saat tanaman masih kecil.
Program pengendalian penyakit virus
keriting pada cabe paling baik adalah dilakukan sejak pemilihan bibit dan
sesegera mungkin mengendalikan hama yang menjadi vektor virus. Pestisida yang
dipilih harus bersifat sistemik agar mampu menjangkau Aphids yang bersembunyi
di bawah daun dan Thrips yang bersarang di bagian bunga dan pucuk tanaman.
Salah satu insektisida yang dianjurkan untuk mengendalikan Aphis dan Thrips
pada tanaman cabe adalah Winder
25 dan Winder 100. Kedua isektisida ini berbahan aktif
imidakloprid masing-masing 25 % dan 10 %, bersifat racun kontak dan racun
lampung yang sistemik sehingga mampu melindungi tanaman yang baru tumbuh dan
mampu membunuh hama meski yang tersembunyi. Cara aplikasinya dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu penyiraman pada lubang tanam dan penyemprotan pada
seluruh bagian tanaman
0 komentar:
Posting Komentar